Siapa sih yang tidak tahu Jembatan Galau dan Ekowisata Hutan Mangrove Pancer Cengkrong di Kecamatan Watu Limo, Trengg...


                Siapa sih yang tidak tahu Jembatan Galau dan Ekowisata Hutan Mangrove Pancer Cengkrong di Kecamatan Watu Limo, Trenggalek. Sepertinya saat ini semua mata traveler tertuju pada destinasi wisata alam satu ini. Tapi tahukah kamu jika dibalik nama besar wisata hutan bakau ini terselip satu pantai cantik yang tidak terlalu diperhatikan pengunjung? Inilah Pantai Cengkrong.
         Semua wisatawan yang datang berkunjung ke kawasan hutan mangrove Pancer Cengkrong pasti tahu keberadaan pantai ini. Letaknya hanya berseberangan jalan dengan kawasan hutan bakau. Dari Pantai Prigi, pantai ini hanya berjarak kurang lebih 1 km saja ke arah barat. Berbeda dengan Prigi dan Karanggongso yang telah dilengkapi dengan infrastruktur mumpuni. Pantai Cengkrong lebih alami dan hanya ada warung-warung sederhana saja di pinggir pantai.
         Kondisi jalan menuju ke Pantai Cengkrong cukup mudah karena dilewati oleh Jalur Lintas Selatan. Pemandangan kian menarik jika traveler berjalan sedikit kearah barat dimana terdapat pertemuan air sungai dengan air laut. Di sana dibangun sebuah jembatan dengan gaya arsitektur unik dengan pilar melengkung di bawahnya untuk lewat perahu nelayan.


         Perkebunan Kopi Karanganyar diam diam menjadi fenomenon dan viral dikalangan para traveler. Semenjak perkebunan yang dikelola o...

         Perkebunan Kopi Karanganyar diam diam menjadi fenomenon dan viral dikalangan para traveler. Semenjak perkebunan yang dikelola oleh PT. Harta Mulia ini dibuka sebagai destinasi wisata pada awal 2016, tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung.  Banyak alasan yang membuat perkebunan  ini digandrungi para traveler, salah satunya karena tempat ini memiliki spot-spot foto yang ikonik.

         Selain menyuguhkan keindahan bangunan-bangunan klasik, Perkebunan Karanganyar juga memanjakan pengunjungnya dengan unsur-unsur budaya. Pada sanggar yang terdapat di perkebunan ini, tampak para nayaga menabuh gamelan sambil melantunkan tembang-tembang Jawa yang akan mengiringi langkah para traveler. Perkebunan ini juga memiliki event budaya tahunan yang tak boleh terlewatkan, yakni ritual petik kopi  atau Manten Kopi. Rutual ini diselenggarakan untuk menandai musim petik dan giling. Dilaksanakan di sekitar area perkebunan hingga ke Makam / Punden Nitisari Gadhung Melati dan mata air Kucur 35.
         Selain hal-hal yang telah tersebut di atas, pada Perkebunan Kopi Karanganyar juga dikembangkan museum purnabakti, museum pusaka, dan camping ground. Hingga tulisan ini diterbitkan perkebunan ini masih terus berbenah dan mengembangkan diri menjadi destinasi  wisata yang lebih komperhensif.